1. Yang
dilakukan oleh Transport Layer (Layer 4)
–Pada layer
ini dapat dilakukan pemilihan protokol yang mendukung recovery atau tidak
–Melakukan
multiplexing
–Mengurutkan
data yang datang
–Protokol
yang sering digunakan adalah TCP
–Contoh
protokol:
•TCP
•UDP
•SPX
2. Perbedaan
TCP dan UDP adalah
Pada TCP,
pengiriman data dilakukan secara connection-oriented, pencegahan duplikasi
data. Contoh aplikasi yang menggunakan TCP ialah Telnet, FTP, dan HTTP
Sedangkan pada UDP ialah pengiriman data
dilakukan secara connectionless, jalur tidak reliabel.
3.
Keuntungan yang diperoleh dari konsep layer TCP/IP adalah
TCP/IP merupakan seperalangkat
protocol berstandar industri yang dirancang untuk WAN, yang memberikan
keuntungan antara lain
1. Keamanan
2. Skalabilitas
3. Keterandalan
4. Interopera-bility yang tinggi
4.
Keunggulan IPv6 dari IPv4
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja.
• IPv6: Menggunakan 128 bit untuk
mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari
cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara
permanen.
Routing
• IPv4: Performa routing menurun
seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header
MTU di setiap router dan hop switch.
• IPv6: Dengan proses routing yang
jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola
tabel routing yang besar.
Mobilitas
• IPv4: Dukungan terhadap mobilitas
yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke
jaringan lain.
• IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas
tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap
terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan
aplikasi-aplikasi.
Keamanan
• IPv4: Meski umum digunakan dalam
mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada
standar IPv4.
• IPv6: IPsec dikembangkan sejalan
dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran
header
• IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet
ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
• IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet.
Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset,
Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header
checksum
• IPv4: Terdapat header checksum yang
diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
• IPv6: Proses checksum tidak
dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin
keamanan yang memadai
Fragmentasi
• IPv4: Dilakukan di setiap hop yang
melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran
paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah
sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
• IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang
mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang
menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil
yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
• IPv4: Ketika sebuah host terhubung
ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
• IPv6: Memiliki fitur stateless auto
configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan,
konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas
Layanan
• IPv4: Memakai mekanisme best effort
untuk tanpa membedakan kebutuhan.
• IPv6: Memakai mekanisme best level
of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan
prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi
atau tingkat latency tinggi